Polewali Mandar – Bupati Polewali Mandar, Samsul Mahmud resmikan gedung kelas rawat inap standar di Rumah Sakit Hajja Andi Depu Polewali, Sabtu (26/4/2025).
Politisi Partai Golkar itu didampingi oleh Wakil Bupati, Andi Nursami Masdar, Asisten I Pemkab Polman, Agusnia Hasansulur, Kepala Dinas Kesehatan Polman, dr Mustaman beserta rombongan lainnya.
Ruang rawat inap standar ini merupakan ruangan yang nantinya akan diperuntukan bagi pasien peserta kelas tiga dimana sebelumnya dalam satu kamar terdapat enam Bed atau tempat tidur kini hanya memiliki empat tempat tidur saja.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya memberikan peningkatan pelayanan kepada pasien khususnya pasien kelas tiga. Setelah diresmikan, pihak rumah sakit akan mengupayakan tahun ini seluruh ruangan kelas tiga akan diisi oleh empat bed.
Direktur Rumah Sakit Hajja Andi Depu Polewali, dr Anita, mengatakan, pengurangan bed di ruangan inap kelas tiga ini merupakan peningkatan pelayanan kesehatan dengan mengikuti standarisasi yang saat ini harus diberlakukan oleh rumah sakit.
“Alhamdulillah sudah diresmikan oleh Bupati dan insyaallah ini merupakan program kerja beliau kita berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan adanya standarisasi yang saat ini memang rumah sakit harus update harus mengikuti adaptasi terhadap kebijakan pusat dimana saat ini kelas tiga itu hanya berisi empat tempat tidur sehingga ini kita jalankan,” kata dr Anita kepada wartawan.
Menurutnya, pihaknya akan melakukan penataan penataan ulang terhadap kelas atau bangsal yang belum memenuhi standar terbaru untuk empat tempat tidur dan dipastikan tahun ini semuanya telah selesai.
“Ini baru tahap pertama, dalam tahun ini semua ruangan bansal itu akan dirubah menjadi empat tempat tidur, setelah peresmian awal nanti setelah itu kita akan tata lagi dari enam tempat tidur menjadi empat,” ujarnya.
Saat ini kata dr Anita, ruangan kelas tiga memiliki sekitar 142 tempat tidur sekarang menjadi 154 tempat tidur.
Sementara itu, Bupati Polewali Mandar, Samsul Mahmud, mengatakan, Rumah Sakit Hajja Andi Depu Polewali merupakan rumah sakit terbesar di Sulawesi Barat, sehingga diperlukan manajemen dan integritas yang baik.
“Sebenarnya bagus menyandang predikat rumah sakit terbesar di Sulbar, tetapi tantangannya juga besar, saya selalu sampaikan ke ibu Direktur membangun rumah sakit itu butuh manajerial yang baik, punya integritas yang baik, permasalah sedikit saja sudah viral di media sosial, sehingga butuh direktur yang tangguh yang punya visi sehingga proses kegiatan di rumah sakit ini berjalan dengan maksimal,” kata Samsul Mahmud saat sambutan.
Ia menegaskan jika Rumah Sakit Hajja Andi Depu harus ditopang dengan manajemen internal yang baik, terutama transparansi.
“Saya sengaja tekankan seperti ini karena kita mau rumah sakit ini makin baik, makin maju dengan tantangan yang semakin besar tampa kita berbenah, ikut dengan perkembangan kita tidak akan bisa beradaptasi inilah yang harus terus kita tanamkan dalam diri seorang direktur yang mengelola rumah sakit,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan jika rumah sakit harus bisa mengatur keuangan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kerugian.
“Saya dapat info di media sosial bahwa ada rumah sakit di Sulawesi Selatan yang ditutup oleh Bupatinya karena pengeluaran 500 juta sementara pendapatannya hanya 20 juta, artinya rumah sakit kita ini sudah sesuai tetapi kita masih perlu tingkatkan,” jelasnya.
“Inilah yang menjadi PR untuk kita semua, bukan hanya manajemen rumah sakit, tentu seluruh stakeholder yang ada di Rumah Sakit, ada beberapa informasi yang masuk dari kami, ini penting untuk kita membuka diri supaya kita bisa saling memberi masukan agar rumah sakit kita bisa berkembang,” tambahnya.
Selain kegiatan peresmian gedung kelas rawat inap standar , Bupati Polman juga mengikuti kegiatan halal bihalal yang digelar di salah satu gedung di RSUD Hajja Andi Depu, sejumlah ASN, Perawat, Dokter, maupun staf hadir dalam kegiatan tersebut.
Meskipun kegiatan halal bihalal berlangsung di Rumah Sakit, Pelayanan tetap berjalan seperti hari biasa tampa ada gangguan.