POLEWALI MANDAR – Tingginya angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar, jadi salah satu perhatian serius oleh pemerintah setempat.
Khususnya di Sulawesi Barat (Sulbar), Kabupaten Polman menjadi peringkat pertama tingginya angka pertumbuhan yang lamban. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, pada, Agustus lalu.
Data tersebut mencatat, sebanyak 22.533 anak di provinsi ke 33 Indonesia mengalami stunting. Kasus stunting sendiri terbanyak terjadi di Kabupaten Polman sepanjang 2024.
Kabupaten Polman tercatat memiliki 6.020 kasus stunting, angka ini membuat posisi Polman menjadi wilayah tertinggi di Sulbar dengan Kabupaten Mamuju yang mencatatkan 5.619 anak mengalami stunting di urutan kedua.
Masalah pertumbuhan SDM lamban menurut PJ Bupati Polman, Muhammad Hamzih, merupakan prioritas utama untuk menyelesaikan tingginya data stunting di Polman.
Hal itu disampaikan Muhammad Hamzih saat pihaknya bersama rombongan pemkab Polman berkunjung ke RS Pratama Wonomulyo, Selasa, 21 Januari 2024.
Muhammad Hamzih mengatakan kolaborasi dan kemauan dari berbagai pihak adalah kunci utama untuk menekan angka stunting.
“Angka stunting di daerah kita memang sangat tinggi, dari seribu hingga empat ribu orang, ditambah dengan resikonya sekitar 18 ribu, angka itu sangat tinggi sekali,” ujar Hamzih kepada wartawan.
Mengingat stunting dengan angka yang begitu tinggi, Ia pun mengaku telah bertemu dan mengajak pihak perbankan untuk bekerjasama mengatasi kecacatan pertumbuhan tersebut.
“Kalau mereka itu semua bergabung dan menjadi ibu asuh, maka masalah stunting dapat kita tekan,” bebernya lagi.
Selain kunjungan stunting, Hamzih membeberkan wacana pembangunan gedung ruang perawatan kejiwaan di RS tersebut. Mengingat ketersedian lahan kosong di dalam area rumah sakit dapat dimanfaatkan untuk pembangunan gedung baru itu.*