Binuang Diusulkan Sebagai Kawasan Industri, Ketua DPRD Polman: Harus Ada Barometer Jelas

Rapat Pansus Pembahasan RTRW Polewali Mandar. (Istimewa)
banner 468x60

Polewali Mandar — Kecamatan Binuang diusulkan sebagai kawasan Industei untuk wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Hal itu mencuat saat r<span;>apat Panitia Khusus (Pansus) membahas revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2024–2043, bersama DPRD Polman, Dinas PU Polman.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Polman, Fahry Fadly, pertanyakan alasan Kecamatan Binuang sebagai kawasan Industri.

Menurut Fahry, ada beberapa kecamatan yang juga berpotensi untuk dijadikan wilayah kawasan industri seperti Campalagian.

Ia meminta agar adanya kejelasan terkait barometer yang digunakan dalam menentukan prioritas wilayah tersebut.

“Apa yang menjadi tolak ukur utama sehingga Kecamatan Binuang ditetapkan sebagai kawasan industri? Padahal, kecamatan lain seperti Campalagian juga memiliki beberapa wilayah dengan potensi pendukung untuk industri,” kata Fahry, kepada wartawan.

Menanggapi hal itu, tim penyusun RTRW menjelaskan bahwa penetapan Kecamatan Binuang sebagai kawasan industri telah melalui kajian berbasis data geospasial serta perencanaan yang sesuai dengan regulasi.

Keberadaan pelabuhan yang direncanakan di kawasan tersebut menjadi salah satu alasan kuat mengapa Kecamatan Binuang diprioritaskan dalam revisi RTRW.

“Rencana ini tidak hanya berdasarkan klaim potensi, melainkan harus didukung oleh data geospasial dan rekomendasi dari kementerian terkait. Pelabuhan yang direncanakan di Binuang menjadi salah satu faktor utama,” jelas salah satu anggota tim penyusun RTRW.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Perindagkop) Polman, Andi Candra Sigit, mengungkapkan bahwa status Kecamatan Binuang sebagai kawasan industri sebenarnya telah ditetapkan sejak periode pertama kepemimpinan Andi Ibrahim Masdar.

“Sejak dulu, Kecamatan Binuang memang sudah dirancang menjadi kawasan industri. Salah satu tolak ukur utama adalah keberadaan Pelabuhan Silopo yang mendukung akses logistik dan distribusi,” ujarnya.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *