Mamuju – Seorang pasien rujukan dari Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, terpaksa dievakuasi menggunakan mobil truk milik Basarnas lantaran terjebak banjir saat melintas di jalan trans sulawesi tepatnya di Ampallas, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, pada Minggu (26/01/2025).
Pasien itu diketahui bernama Eldin rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Manakarra lantaran akan melahirkan, namun ditengah perjalanan ambulance yang dia gunakan tidak dapat melintas lantaran terhalang banjir.
Tim SAR yang saat itu sedang melakukan evakuasi terhadap warga sekitar yang terdampak banjir, namun ditengah proses evakuasi petugas menerima laporan ambulance yang terjebak macet sehingga Tim SAR membantu mengevakuasi pasien dari ambulance menuju ambulance lainnya.
Pasien dipindahkan ke truk Basarnas kemudian dibawa menyebrangi derasnya air menunu ke ambulance lainnya yang telah menunggu disebrang jalan.
Tim Sar gabungan harus melewati air berarus deras dengan kedalaman sekitar 50 centimeter dengan jarak sekitar 500 meter.
Setelah berhasil melewati banjir, pasien tersebut kemudian kembali dipindahkan ke ambulance untuk dibawa ke Rumah Sakit.
Hujan Deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Mamuju, menyebabkan dua kecamatan terendam banjir yakni Kecamatan Kalukku dan Kecamatan Mamuju.
Selain merendam jalan, banjir juga merendam ratusan rumah warga, dengan ketinggian yang bervariasi mulai dari 20 centimeter hingga 1 meter.
Kepala Basarnas Mamuju, Muh Rizal, mengatakan, banjir mulai terjadi sejak pukul 21:00 wita, air merendam dua kecamatan yang ada di Mamuju.
“Kami dari Basarnas Mamuju menggerakkan dua tim, satu tim melaksanakan evakuasi di Kecamatan Kalukku, satu Timnya lagi melaksanakan evakuasi di Mamuju,” kata Rizal, Minggu (26/01/2025).
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk bisa melakukan evakuasi secara mandiri kelokasi yang lebih aman sebelum ketinggian air semakin tinggi.
“Kami himbau kepada masyarakat agar sebisa mungkin melaksanakan evakuasi mandiri saat posisi air masih rendah, jangan menggu air sudah tinggi baru meminta bantuan,” ujarnya.
“Kami berharap masyarakat bisa menyadari kemungkinan bahaya yang akan terjadi apalagi banjir datang pada malam hari,” tambahnya.
Banyaknya titik lokasi banjir membuat Tim Sar Gabungan kesulitan untuk melakukan evakuasi, Tim Sar harus mengevakuasi warga secara bergantian sehingha proses evakuasi berlangsung cukup lama.