Ruang Redaksi – Kejadian pilu dan menyedihkan kembali terjadi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, seorang warga bernama Alimuddin (54) warga Desa Bela, Kecamatan Tapalang, terpaksa ditandu ke Puskesmas lantaran akses jalan di wilayah tersebut rusak parah.
Amiluddin alias Papa’ Ku’ni dibawa ke Puskesmas lantaran mengalami sakit perut dan sesak napas sehingga keluarga memutuskan untuk membawa ke Puskesmas.
Warga menandu pasien itu menggunakan batang bambu dan sarung, dengan menempuh jarak sekitar 17 kilometer dengan lama perjalanan sekitar 5 jam.
Dengan penuh kesabaran, puluhan warga secara bergantian menandu Amiluddin, melewati jalan rusak parah dan terjal bahkan mereka harus menyeberangi sungai besar untuk bisa tiba ditujuan.
Kondisi ini sudah terjadi sejak puluhan tahun silam, jalan rusak mengakibatkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas dijalan tersebut, warga hanya bisa beraktifitas menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi untuk melewati medan terjal.
Salah seorang warga, Ady Wijaya, mengatakan, Alimuddin mengeluh sakit perut dan mengalami sesak nafas sejak tiga hari terakhir sehingga warga memutuskan membawa ke Puskesmas.
“Pada awal pertama kali kami tidak bisa melalukan gotong royong untuk mengantar beliau ke Puskesmas Tappalang karena pada saat itu masih musim hujan, dikhawatirkan jika kami berangkat kami tidak bisa menyebrang di sungai, sehingga kami menunggu sekitar tiga hari baru bisa menandu beliau ke Puskesmas Tappalang,” kata Ady kepada wartawan, Rabu (6/11/2025).
Menurutnya, untuk tiba di Puskesmas warga menempuh perjalanan selama 5 jam, mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 07:00 wita dan tiba di Puskesmas sekitar Pukul 12:00 wita.
“Perjalanan ini menempuh jarak sekitar 17 sampai 18 km, dimana kita berangkat dari Sesa Bela menuju ke Kecamatan Tappalang tepatnya di Puskesmas Tappalang,” ujarnya.
Kondisi warga tersebut sudah berangsur membaik, Alimuddi saat dirujuk ke rumah sakit regional provinsi Sulawesi Barat.
“Harapan kami kepada pemerintah agar memberikan perhatian khusus kepada kami masyarakat di Desa Bela, semoga ada perbaikan akses jala sehingga hal serupa tidak terjadi lagi,” harapnya




