Polewali Mandar – Harga beras di sejumlah daerah mengalami kenaikan, seperti halnya di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Harga beras di pasar sentral Pekkabata, Kecamatan Polewali, saat ini mencapai Rp.410 ribu per 25 kilogram.
Padahal sebelumnya harga beras premium hanya berkisar Rp.350 ribu per 25 kilogram. Jika di hitung dalam perkilogram kenaikan beras ini berkisar Rp.14 ribu naik menjadi Rp.16 ribu perkilogramnya.
Sementara untuk harga beras medium dikisaran Rp.15 ribu perkilogram, meski demikian stok beras medium dipasaran sudah sekitar dua pekan kosong.
Kenaikan harga beras ini sudah terjadi sejak akhir Bulan Mei lalu, dalam waktu rentan satu bulan terakhir, harga beras beberapa kali mengalami kenaikan mulai hingga hari ini yang mencapai Rp.410 per 25 kg.
Selain mahal, para pedagang juga khawatir lantaran stok beras di pasaran mulai menipis, mereka mengaku mulai sulit mendapatkan beras, para pedagang harus antri di pabrik beras lantaran banyaknya permintaan dari pedagang lainnya.
Kenaikan harga beras ini juga dikeluhkan oleh warga, mereka menganggap jika kenaikan harga beras ini cukup tinggi sehingga sangat berdampak kepada warga khususnya masyarakat menengah kebawah.
“Saya barusan beli beras kemasan 5 Kg, harganya Rp.85 ribu, harganya naik, padahal satu bulan lalu saya beli sekitar Rp.75 ribu. Kenaikannya sangat drastis kalau kami ibu rumah tangga pasti sangat merasakan dampak kenaikan itu,” kata warga Manding, Hajriani saat ditemui di pasar, Rabu (2/7/2025).
Ia berharap pemerintah bisa segera bertindak untuk menstabilkan harga beras dipasaran dalam sebulan terakhir terus mengalami lonjakan harga.
“Saya berharap kedepan harganya bisa stabil kembali, karena kalau beras yang naik kita tidak bisa siasati itu karena kebutuhan pokok, kita kurangi pembelian atau beralih ke beras medium itu tidak mungkin, semoga kedepan harganya bisa turun,” harapnya.
Sementara itu, pedagang beras Pasar Sentral, Ilham, mengatakan, sejak Akhir bulan Mei harga beras terus merangkak naik hingga saat ini harganya sudah mencapai Rp410 ribu per 25 kilogram.
“Dalam satu bulan terakhir itu kenaikannya sudah terjadi sekitar lima kali kenaikan, mulai dari harga Rp350 ribu hingga saat ini Rp410 ribu per 25 kg,” ujarnya.
Ia mengaku stok beras di tokonya sudah mulai menipis, sementara untuk mendapatkan beras dari pabrik mereka harus antri lantaran banyaknya permintaan beras dari pedagang lainnya.
“Seperti Dipl pabrik Nurmadina kita harus antri, penyebabnya saya kurang tau, mungkin karena sudah akhir panen. Beras medium juga sudah tidak ada sejak dua pekan lalu,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, jika beras SPHP dari pemerintah yang biasanya menjadi alternatif warga saat harga beras mahal jika sudah tidak beredar dipasaran.
“Beras SPHP itu terakhir keluar saat pertengahan Ramadhan, untuk saat ini sudah tidak ada, rata rata orang mencari beras SPHP, saya kurang tau apa penyebabnya sampai tidak disalurkan,” jelasnya.