Polewali Mandar – Moment hari raya idul fitri selalu identik dengan baju baru atau pakaian serba baru, Namun tidak semua orang bisa merasakan hal itu, apalagi jika kedua orang tua sudah tidak ada. di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat seorang penyuluh agama mengajak puluhan anak yatim untuk berbelanja pakaian di salah satu toko di jalan jendral Sudirman, Kecamatan Wonomulyo.
Aura kebahagiaan terpancar jelas dari raut wajah para anak yatim ini saat mereka di ajak masuk kedalam toko. Tangannya mulai menyentuh sehelai pakaian yang tergantung di etalase toko untuk memilih pakaian yang mereka inginkan.
Raut bahagia terpancar dari wajah anak-anak yatim ini saat mencoba pakaian yang mereka pilih. Karyawan toko pun melayani dengan suka hati bahkan suasana berubah menjadi haru ketika seluruh karyawan toko meneteskan air mata karena tak kuasa menahan sedih melihat moment anak yatim ini memilih baju baru untuk lebaran.
Setelah mereka mendapatkan pakaian yang disukai. Mereka pun lalu bergegas menuju ke kasir untuk membayar pakaian yang mereka beli.
Pemilik toko juga ikut membantu dengan memberikan diskon atau potongan khusus terhadap anak yatim ini dengan harapan agar pakaian yang dibeli dapat menjadi berkah dan digunakan pada hari raya idul fitri nantinya.
Salah seorang anak, Gifar mengaku sangat senang bisa beli baju baru lantaran ia belum memiliki baju yang layak untuk digunakan saat lebaran nanti, pakaian baru ini akan digunakan untuk pergi bersilaturahmi kerumah kerabat saat hari raya idul fitri nanti.
“Senang, karena ada baju lebaran. Saya beli Baju kaos dan celana jeans, nanti saya pake untuk lebaran. memang saya belum punya baju baru,” ujarnya.
Sementara itu penyuluh agama kecamatan Mapilli, Abdul Razak mengatakan jika kegiatan ini merupakan agenda tahunan. Dana yang digunakan merupakan sebagian dari gajinya yang disisihkan dan sebagian lagi dari dana para donatur yang penggalangan dananya sebelumya telah diumumkan melalui media sosial.
“Kegiatan hati ini yaitu belanja pakaian baru untuk anak-anak yatim, ini kita lakukan untuk berbagi kebahagiaan kepada anak-anak yatim yang sangat suka pakaian baru saat idul fitri nanti,” ujarnya.
“Perlu diketahui bahwa anak-anak yatim yang kita bawa belanja hari ini adalah anak yatim yang tinggal di rumah tante atau neneknya, jadi mereka ini bukan anak yatim yang tinggal di panti asuhan, tapi mereka yang diasuh oleh tante atau neneknya,” tambahnya.
Abdul Razak melihat senyum anak yatim adalah moment yang tak bernilai harganya. Tepat sepekan menjelang hari raya idul fitri ketika sebagian orang sibuk dengan kebutuhan pribadi ada kebahagian tersendiri saat bisa membantu mereka yang membutuhkan.
“Seperti kita lihat bersama bahwa begitu kita informasikan bahwa mereka akan kita bawa belanja pakaian baru, mereka sangat senang dan bahagia, karena mereka ini belum punya pakaian baru, waktu diajak ketempat ini mereka sangat antusias, saat kita jemput, dan datang ketempat ini mereka bahagia,” jelasnya.
Abdul Razak mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap anak yatim piatu. Ia berharap kalau ada kesempatan dan dana mencukupi yang lebih banyak ia akan membantu dengan jumlah yang banyak pula.
“Semoga ada juga pihak lain yang mau ikut membantu atau berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan semangat dan motivasi bagi anak-anak sehingga kekurangan keluarga tidak harus mereka putus asa atau berkurang semangat dalam menjalani hidup meskipun tanpa orag tua,” ungkapnya.