Ruang Redaksi — Koperasi Mahasiswa Sultan Alauddin (Kopsula) terus mencoba peruntungan wirausaha di bidang pengembangan maggot.
Dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kopsula mengunjungi Maggotlogi, sebuah pusat pengembangan maggot dan pengolahan sampah organik.
Berada di jalan Nipa-nipa, Antang, Makassar, Kopsula mematangkan diri dengan menggelar diskusi daring bertema ekonomi hijau bersama tim Maggotlogi lebih awal, sebelum berkunjung ke lokasi.
Dialog tersebut membahas tentang bisnis yang berkelanjutan, tentunya bagi seorang pemula di ekonomi hijau.
Saat kunjungan berlangsung, peserta diajak menyaksikan proses budidaya larva Black Soldier Fly (BSF), pengelolaan sampah organik, hingga pemanfaatannya menjadi pakan ternak dan pupuk.
Selain belajar teori, mereka juga berdialog langsung tentang suka duka membangun bisnis ramah lingkungan di masyarakat yang masih minim literasi soal sampah.
Dengan semangat kolaborasi dan keberanian, Kopsula menunjukkan bahwa perubahan besar bisa lahir dari tempat-tempat yang jarang dilirik.
“Kami ingin mahasiswa berani masuk ke wilayah-wilayah yang dianggap menjijikkan atau remeh, karena justru di situlah potensi besar ekonomi hijau berada,” ujar salah satu peserta.
Lewat aksi ini, Kopsula ingin membuktikan bahwasanya green economy tak hanya sekedar slogan, tetapi misi untuk pelestarian lingkungan.***
