Ruang Redaksi – Seorang remaja bernama Nompo (18) warga Dusun Salubue, Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) dilaporkan hilang saat ke Kebunnya untuk bertani pada Sabtu (25/10/2025) lalu.
Nompo terakhir terlihat oleh ayah kandungnya di sebuah pondok kebun pada hari Sabtu petang. Setelah itu Nompo tidak lagi kembali ke rumah.
Orang tua dan kerabat sempat melakukan pencarian sejak Nompo tak kembali namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa.
Tim SAR Gabungan yang menerima laporan tersebut langsung melakukan penyelidikan disekitar sungai dan pondok yang menjadi tempat korban dilaporkan hilang.
Kepala BPBD Mamasa Gusti Hermiawan, mengatakan, memasuki hari ke tiga pencarian Tim SAR Gabung menyisir area perkebunan dan sungai sejauh 5 KM dari lokasi dilaporkan korban hilang.
“Hari ketiga pencarian ini kami menyimpulkan bahwa korban turun ke sungai sehingga mulai hari ini hingga empat hari kedepan kami fokus pencarian disekitar sungai,” kata Gusti kepada wartawan, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, proses pencarian terhadap korban sudah mencapai radius 5 kilometer dari lokasi dilaporkannya korban hilang, sehingga Tim SAR Gabungan akan lebih memperluas jangkauan pencarian.
“Radius 5 Kilometer ini sudah sangat toleran mengingat kondisi fisik yang bersangkutan pincang dan mempunyai penyakit bawaan epilepsi Sehingga sangat kecil kemungkinan dia keluar dari radius 5 Kilometer,” ungkapnya.
Ia menjelaskan pihaknya akan fokus pencarian di sekitar sungai lantaran beberapa hari yang lalu air sungai sempat meluap.
“Pencarian di darat kita hentikan sementara kita fokus pencarian disungai. Hingga saat ini kami belum menemukan petunjuk keberadaan korban. Selanjutnya kami akan bagi tiga regu untuk menyisir arah selatan,” jelasnya.
Hingga saat ini Tim SAR Gabungan belum berhasil menemukan korban, pencarian akan kembali dilanjutkan pada esok hari.




