Polewali Mandar – Bupati Polewali Mandar, Samsul Mahmud, melantik pengurus Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Polman Periode 2025-2030 sekaligus membacakan SK Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Polewali Mandar Periode 2025-2030.
Acara ini turut dihadiri Ketua DPRD Polewali Mandar Fahry Fadly bersama istri dan seluruh pejabat eselon II Pemkab Polewali Mandar, para Camat, kepala bagian, pengurus DPW Dharma Wanita dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Polewali Mandar, Samsul Mahmud, menyebut jika pengurus TP. PKK priode ini memiliki SDM yang memupuni, sehingga kolaborasi dengan pemerintah akan memberi dampak positif bagi pembangunan daerah.
“Saya menyimak rangkaian acara ini mulai dari pertama sampai terakhir, dimana seluruh rangkaian acara diisi oleh Ibu-Ibu PKK, ternyata SDM Pengurus TP. PKK sangat luar biasa,” kata Samsul disambut tepuk tangan oleh para tamu undangan.
“Dengan SDM TP PKK saat ini saya yakin jika kita berkolaborasi, bersinergi dengan baik Insya Allah daerah kita akan maju,” tambahnya.
Bupati Polman yang akrab disapa Aji Assul itu juga menyampaikan kepada pengurus TP PKK jika sosok Ketua PKK kali ini memiliki komitmen dan Integritas yang tinggi.
“Perlu Ibu-Ibu Pengurus PKK ketahui, bahwa Ketua kalian ini orangnya tenang, tidak banyak bicara, orangnya komitmen dan berintegritas,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Polman, Indrayanah Samsul, menyampaikan ucapan terimakasih atas pelantikan pengurus TP PKK dan siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah Polman.
“Kami pengurus TP PKK yang baru saja dilantik siap membantu dan mensukseskan program-progran pemerintah dan pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Polewali Mandar Sehat, Cerdas dan Maju Berlandaskan Nilai-Nilai Agama dan Budaya dan Berwawasan Lingkungan,” ujarnya.
Istri Bupati Polman itu optimis bisa berkolaborasi dengan pemerintah dalam menghadapi persoalan daerah.
“Kami optimis dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam menghadapi persolan daerah saat ini karena masih rendahnya SDM ditandai dengan masih tingginya anak putus sekolah, masih tingginya prevalensi Stunting, belum lagi masalah lingkungan masih banyak sampah yang berserakan,” jelasnya. (Rls)
