Polewali Mandar — Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat, menggelar apel kesadaran peduli sampah di lapangan Pancasila, Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, pada Jumat (24/01/2025).
Kegiatan apel yang diikuti oleh ratusan Guru dari berbagai sekolah di Kecamatan Polewali serta ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat. berbeda dengan apel pada umumnya, para peserta apel datang membawa sejumlah karung yang berisi sampah plastik dan sampah kertas.
Para peserta apel sangat antusias membawa tumpukan sampah dari kantor mereka masing masing, peserta apel ini berbaris mengikuti apel bersama dengan sampah yang mereka bawah.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi dan mengedukasi tentang bagai mana cara pengolahan sampah yang baik sehingga bisa bernilai ekonomi di masyarakat. Serta menindaklanjuti Surat keputusan Bupati Polewali Mandar No 2465 tahun 2024 tentang status darurat sampah.
Total ada sekitar 1.26 ton sampah yang bernilai ekonomi yang berhasil dikumpulkan oleh peserta apel dan ditukarkan ke Bank Sampah milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polman.
PJ Bupati Polman, Muhammad Hamzih, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu arahan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk menuntaskan permasalahan sampah yang ada di Polman.
“Ini adalah gerakan sadar sampah, saya diperintahkan oleh bapak Gubernur Sulbar untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Polman, hari ini saya mencoba menggerakkan guru bahwa sampah itu harus dikelolah dengan baik,” kata Hamzih usai memimpin apel, Jumat (24/01/2025).
Menurutnya, ia sengaja meminta kepada guru dan ASN untuk membawa sampah kelokasi apel untuk mengedukasi bahwa sampah bisa ditukar menjadi uang.
“Kami undang semua pegawai, ASN, guru termasuk pengelolah sampah untuk mengumpulkan sampah kita akan timbang dan jual karena itu bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk kita semua,” ujarnya.
“Sampah itu tidak hanya berada di rumah saja, tetapi dikantor juga ada, sehingga kalau ini bisa dilakukan tentu kita tidak perlu mesin sampah bisa tuntas,” tambahnya.
Ia menjelaskan, Jika pemerintah Kabupaten Polman akan terus berupaya untuk menyelesaikan polemik sampah yang telah berlangsung bertahun tahun dan berharap ada kerjasama bukan hanya dari pihak terkait tetapi juga dari masyarakat.
“Tempat pembuangan sampah sudah ada di Amola, Sattoko dan Laliko, kita sudah tinjau, insyaallah dengan usaha bersama TPA Bisa kita gunakan kembali,” jelasnya.
Sementara itu, Salah seorang peserta apel, Muh Yusuf, mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten untuk mengedukasi masyarakat tentang sampah.
“Ini adalah salah satu gerakan untuk memberikan kesadaran bukan hanya kepada guru, masyarakat tetapi juga kepada siswa bahwa sampah yang dianggap adalah hal yang tidak bermanfaat ternyata bisa bernilai ekonomis,” ujarnya.
Yusuf yang juga merupakan Kepala Sekolah SDN 023 Dara itu menyampaikan jika sampah yang ia bawah berupah sampah botol, plastik dan kaleng merupakan sampah dari sekolah.
“Sampah yang kami bawa merupakan bekas dari minuman paras siswa di sekolah, ada juga dari kantin, kita kumpul dan bawa kesini untuk ditukarkan, jumlahnya ada sekitar 21 Kg,” jelasnya.