Ruang Redaksi – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, masyarakat dihadapkan pada lonjakan harga komoditas hasil laut. Kenaikan harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan dan terkendalanya pasokan, memicu kekhawatiran di kalangan konsumen.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Seperti yang terjadi di pasar sentral Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Beberapa jenis ikan mengalami kenaikan harga hingga dua kali lipat dari harga normal.

Kenaikan harga ini sangat terasa pada ikan Tongkol yang melonjak hingga 100%, dari Rp30.000 menjadi Rp60.000. Demikian pula ikan Selar atau Bulalia yang naik drastis dari Rp20.000 menjadi Rp35.000. Sementara itu, jenis ikan Katambak dan Tuna juga dilaporkan mengalami kenaikan harga, meskipun data rincinya tidak disebutkan.

Kenaikan harga ikan ini dipicu akibat kurangnya stok dipasaran, cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir membuat hasil tangkap melayang berkurang.

Para pedagang kesulitan mendapat pasokan ikan diwilayah tersebut. Mereka harus mencari ikan didaerah lain untuk memenuhi permintaan konsumen.

Bahkan tidak sedikit pedagang ikan ini harus berhenti menjual lantaran harga mahal dan sulit mendapat ikan.

Salah seorang penjual Ikan, Ibrahim, mengatakan, hampir semua jenis ikan mengalami lonjakan harga, kenaikan mulai terjadi sejak tiga hari lalu.

“Hampir semua jenis ikan naik. Paling naik harga ikan tuna, ikan turingan, kenaikannya hingga 80 persen,” kata Ibrahim saat ditemui, Selasa (16/12/2025).

Menurutnya, kenaikan harga ikan dipicu akibat cuaca buruk sehingga hasil tangkap nelayan berkurang, ia mengaku harus ke Daerah lain untuk memasok ikan.

“Saya ambil dari Majene, memang sekarang susah ikan, karena pengaruh cuaca. Nelayan susah melaut karena cuaca. Jadi saya harus keluar daerah untuk dapat ikan, memang ada daerah sini tapi susah didapatnya. Banyak yang tidak menjual, gara-gara mahalnya ikan banyak yang tutup,” jelasnya.

Kenaikan harga komoditas ini dikhawatirkan dapat membebani masyarakat yang akan merayakan hari besar. Konsumen berharap ada langkah stabilisasi harga dari pemerintah daerah agar daya beli masyarakat tetap terjaga.