Polewali Mandar — Menindak lanjuti permasalahan pengerukan sungai di Kecamatan Matakali, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar (Polman) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), di ruangan Komisi III DPRD Polman, Senin (10/02/2025).
RDP membahas tindak lanjut Normalisasi sungai Matakali ini dihadiri oleh sejumlah warga Matakali, Kepala Dinas PUPR Polman dan Pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V.
Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua DPRD Polman, Amiruddin, mengatakan jika untuk menuntaskan pengerjaan sungai Matakali membutuhkan anggaran sekitar Rp.785 juta.
“Ini menjadi PR bagi kami, khususnya Komisi III dan teman teman dibanggar serta teman teman yang ada di Matakali untuk bisa mengawal ini anggaran bisa disiapkan untuk kelanjutan pengerjaan yang ada di Matakali,” kata Amiruddin, kepada Wartawan usai menggelar RDP.
Ia menjelaskan, jika pihaknya akan segera mungkin membahas penganggaran untuk penanganan sungai Matakali, yang akan dibahas setelah pelantikan Bupati terpilih.
“Paling lambat setelah pelantikan Bupati dan wakil Bupati terpilih, karena bupati dilantik tanggal 20 Februari, hanya saja masalahnya Bupati yang sudah dilantik akan menuju ke Hambalang. Nanti kita lihat apakah Sekda akan diperintahkan bupati untuk membahas itu atau bagai mana, kita tunggu saja,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan BWS Sulawesi V, Rangga, mengatakan, rencana awal penanggulangan darurat ini akan dikerjakan sekitar 10 KM, namun terjadi perampingan anggaran sebanyak 80 persen sehingga pengerjaan sungai Matakali hanya sekitar 1.5 Km saja.
“Pengerjaan sudah mencapai 1.2 Km, masih tersisa 300 meter lagi, untuk porsi balai hanya seperti itu, rencana awal sebelum kita survei lapangan itu sekitar 10 KM,” ujarnya.
Menurutnya, pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar terkait rencana bantuan penganggaran pengerjaan sungai Matakali.
“Kita masih menunggu karena akan dilanjutkan dari teman teman Dinas, alat sama operator masih ada dilokasi, tidak dihentikan hanya saja pembiayaan kita masih tunggu dari Pemkab,” jelasnya.
Sementara itu salah seorang warga Matakali, Zainal Abidin, mengaku heran saat mengetahui adanya perampingan anggaran yang terjadi di Balai, mereka tidak menyangka jika pengerjaan Sungai ini hanya dilakukan beberapa KM saja.
“Awalnya kita kerja mulai dari muara, kok tiba tiba berubah, perubahannya itu 3 hari berubah, alat pindah setelah difoto, turun lagi, kemudian dinaikkan lagi, rencananya ke muara tapi tiba tiba bekerja di sekitar jembatan di sisi kiri,” ungkapnya.
“Kami tidak bertanya karena kami anggap pengerjaannya 10 KM akan terus dilakukan, tetapi di tengah pengerjaan kami dapat info bahwa hanya sekian km saja yang bisa terlaksana akibat pengurangan anggaran,” tambahnya.
Ia bahkan mengeluhkan pengerjaan normalisasi sungai yang dinilai hanya menambah permasalahan sebelumnya.
“Pengerukan sungai ini hanya menambah masalah banjir, karena pengerjaannya tidak dituntaskan ke muara, seakan akan ini hanya membuat dan kubangan baru,” ujarnya.
Sebelumnya: