Polewali Mandar – Ditengah melonjaknya harga beras di pasaran, masyarakat semakin khawatir dengan beredarnya kabar terkait beras oplosan, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Polewali Mandar menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah tokoh ritel moderen pada Kamis (17/7/2025).
Petugas mendatangi satu persatu toko ritel moderen yang ada diwilayah tersebut, hal ini dilakukan untuk memastikan beras oplosan tidak lagi dijual ke Masyarakat.
Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan merek beras yang masuk dalam daftar beras yang diduga telah dioplos.
Bahkan beras jenis premium di beberapa toko ritel diwilayah ini sudah habis terjual sejak beberapa pekan terakhir. Sejumlah rak di toko ritel kosong saat didatangi petugas.
Selain menemukan beras yang diduga telah dioplos, petugas juga menemukan beras yang isinya kurang atau tidak sesuai denga apa yang tertera di kemasan.
Meski tidak memberikan sangsi kepada pihak ritel moderen, namun pihak Disperindagkop Polman menghimbau agar jenis beras yang masuk dalam daftar dugaan beras oplosan untuk sementara tidak dijual ke masyarakat.
Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop Polman, Fatriasmal, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk menindak lanjuti hasil temuan Menteri Pertanian terkait beberapa merek beras yang diduga telah dioplos yang diperjual-belikan di pasaran.
“Ada tiga yang kita temukan yang masuk dalam daftar dugaan beras oplosan, Raja platinum, Sania dan ultima. Semua beras ini stoknya sudah habis, sudah tidak ada lagi di etalase tokoh,” kata Fatriasmal kepada wartawan usai menggelar sidak.
Menurutnya, beras yang diduga masuk daftar beras oplosan sebagian sudah laku terjual ke masyarakat, meski demikian pihaknya untuk sementara waktu menghentikan penjualan beras tersebut di ritel moderen.
“Hasil pemantauan sudah ada yang dikonsumsi oleh masyarakat, karena satu Minggu terakhir beberapa ritel moderen stoknya sudah habis semua,” ungkapnya.
“Dampak beras oplosan jika dibeli oleh masyarakat sesuai dengan penjabaran dari kementerian Pertanian, yang tadinya harga medium karena ada oplosan sehingga harganya menjadi premium, secara tidak langsung harga akan naik,” tambahnya.
Ia menjelaskan jika pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap beras yang diperjual-belikan di pasaran untuk memastikan masyarakat mengkonsumsi beras yang baik.
“Tadi kita tanyakan kepada karyawan toko terkait kondisi beras yang diduga oplosan ini namun mereka berdalih belum menerima arahan dari pimpinan terkait hal itu. Tapi kita akan terus pantau Minggu depan kita akan turun lagi untuk pastikan itu,” jelasnya.