Ruang Redaksi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menggelar Rapat Paripurna, dalam rangka peresmian, pemberhentian dan pengangkatan pengganti antar waktu anggota DPRD Polman Masa Jabatan 2024-2029.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati dan wakil Bupati Polman, Forkopimda, OPD dan fraksi, di ruang Rapat Paripurna DPRD Polman, Pada Senin (27/10/2025).

Muhammad Dinar resmi menggantikan Alm Nurbaety yang meninggal dunia pada Rabu (21/5/2025) lalu.

Rapat pengambilan sumpah dan janji pergantian antar waktu dipimpin langsung oleh ketua DPRD Polman, Fahry Fadli. Proses pelantikan berjalan khidmat dan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara.

Berdasarkan mekanisme PAW, kursi yang ditinggalkan diisi oleh calon legislatif dari partai dan daerah pemilihan yang sama dengan perolehan suara terbanyak berikutnya.

Ketua DPRD Polman, Fahry Fadly mengatakan bahwa Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang sebelumnya ditempati almarhumah akan ditempati Muhammad Dinar. Baik AKD yang bersifat tetap maupun yang sementara.

“Sebagai anggota dewan yang merupakan representasi wakil rakyat, wajib bertindak dan berperilaku dengan lebih mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan yang lain. Sebagai wakil rakyat, kepercayaan konstituen yang kita wakili patut kita jaga dan mempertahankan sesuai dengan tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang ditandai dengan moralitas atau hati nurani setiap anggota dewan,” kata Fahry dihadapan peserta rapat.

Sementara itu, Bupati Polman, Samsul Mahmud dalam sambutannya berharap agar Muhammad dinar, dengan pengalaman sebelumnya di dunia birokrasi, tentunya dapat segera beradaptasi dan bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya, yaitu tugas pengawasan, legislasi, dan anggaran sesuai dengan tupoksi yang diamanatkan oleh undang-undang.

“Saya juga mengajak pimpinan dan segenap anggota dprd. Mari kita semakin meningkatkan  sinergitas dan kolaborasi yang harmonis, untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat polewali mandar yang lebih baik,” Ujarnya.

Ia menjelaskan jika saat ini Polman masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan daerah, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, penurunan angka kemiskinan, pemerataan pembangunan antar wilayah, penguatan perekonomian daerah hingga peningkatan kualitas lingkungan hidup.

“Tentunya sinergi dan kemitraan antara eksekutif dan legislatif merupakan kunci dalam mengantisipasi dan mengatasi tantangan pembangunan daerah tersebut. Kami percaya bahwa dengan semangat kebersamaan, koordinasi dan kolaborasi yang baik, serta komitmen yang kuat, kita dapat menghadirkan kebijakan serta program pembangunan yang berpihak kepada rakyat,” jelasnya.