PC KPM-PM Polewali Gandeng Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Polman Untuk Tingkatkan Literasi Di Daerah Pelosok

Polewali Mandar – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Polewali Mandar berkolaborasi dengan Pengurus Cabang Kesatuan Pelajar Mahasiswa-Polewali Mandar (PC KPM-PM) Cabang Polewali menggelar sosialisasi di Desa Tubbi, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Sosialisasi di wilayah pelosok ini dihadiri oleh 40 peserta, termasuk masyarakat Desa Tubbi serta siswa dari SDN 12 Tubbi, MI DDI Tubbi, dan SMP 4 Tubbi.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang mengangkat tema “Pelayanan dan Pengembangan Perpustakaan” bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengembangan perpustakaan dan minat baca, khususnya di kalangan pelajar dan masyarakat desa.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Polman, A. Mahadiana Djabbar, secara tegas menyatakan bahwa literasi di kabupaten Polman berada dalam kondisi darurat.

“Literasi di Polewali Mandar sudah masuk tahap darurat. Kita bisa lihat persampahan banyak, ekonomi turun, stunting yang tinggi, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita sangat rendah, itu sangat terasa sekali,” kata A. Mahadiana dalam keterangan rilis yang diterima, Minggu (3/8/2025).

Menurutnya, saat ini pihaknya telah melaksanakan program Bimtek di Kabupaten Polman untuk memberikan pemahaman terkait perpustakaan.

“Jadi jika ada satu atau dua orang dari ibu bapak yang punya sedikit ilmu, kami akan bina tentang bagaimana memfasilitasi dan menjadi pra-pustakawan. Kami akan memprioritaskan di Kecamatan Tutar ini,” jelasnya.

“Sebagai komitmen lebih lanjut, kami memiliki program prioritas khusus untuk Kecamatan Tutar, yaitu Program Pelestarian Naskah Kuno, sebagai upaya untuk menjaga warisan budaya dan sejarah daerah,” tambahnya.

Sementara itu, demisioner Sekretaris Umum PC KPM-PM Cabang Polewali Mutmainnah Basri, salah satu fokusnya saat ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Ia merekomendasikan buku karya Paulo Freire, Sekolah Kapitalisme yang Licik, sebagai referensi penting yang mengedepankan kualitas peserta didik.

“Dua poin penting dari data BPS untuk meningkatkan pendidikan dan SDM, yaitu Saran dan prasarana juga Kualitas tenaga pendidik dan kualitas peserta didik bukan kuantitasnya,” ujarnya.

Seorang guru dari SDN 12 Tubbi, Rahmat Prayitma Rosyid, mengatakan meski sekolahnya memiliki banyak buku karena kewajiban pembelian buku 10% dari anggaran, mereka terkendala karena tidak memiliki pustakawan yang kompeten.

“Persoalannya sekarang adalah kami tidak punya pustakawan yang mampu mengelola perpustakaan. Regulasi pendidikan sekarang kacau, pustakawan dipaksa jadi guru seni rupa dan itu di luar keahliannya,” ujarnya.

“Kami sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah daerah. Selama ini kami merasa dianaktirikan karena sekolah swasta (MI DDI Tubbi), tapi dengan hadirnya Ibu Kadis dan anak-anak mahasiswa KPM-PM, kami sangat bersyukur dan terharu,” tambahnya.

Kegiatan ekspedisi pendidikan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran literasi dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun budaya membaca di Kabupaten Polewali Mandar.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *