Ruang Redaksi – Nur Azizah, Siswi kelas satu Sekolah Dasar Negeri 021 Bunga-Bunga, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menjadi perhatian publik setelah ceritanya viral membawa pulang makanan bergizi gratis (MBG) kerumahnya.
Nur azizah rela tidak menikmati program MBG bersama temannya demi membawa pulang makanan itu untuk dimakan bersama ibu dan seorang adiknya di rumah.
Melihat keprihatinan hidup keluarga Nur Azizah, para guru di sekolah turut tergerak hati, setiap hari makanan MBG milik azizah selalu dibungkus oleh guru untuk dibawa pulang. Bahkan, makanan milik siswa yang tidak hadir di sekolah pun kerap ditambahkan untuk diberikan kepadanya.

Di rumah, makanan yang dibawa azizah dari sekolah kerap menjadi santapan utama mereka bertiga, kadang cukup untuk makan siang hingga makan malam.
Nur azizah hidup dalam keterbatasan, ia dan keluarganya menumpang di sebuah rumah milik warga yang sudah lama kosong, lantaran gubuk mereka ambruk beberapa tahun lalu.
Ibunya yang sakit-sakitan karena menderita penyakit diabetes, berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan membuat dan menjual sapu lidi, setiap hari, sapu buatannya dijual seharga dua ribu rupiah per buah.
Namun, dalam sehari rata – rata hanya sepuluh sapu yang terjual, uang itu digunakan untuk membeli beras dan kebutuhan sehari-hari. Ayah Nur Azizah telah pergi meninggalkan mereka dan menikah dengan wanita lain di luar daerah, kondisi ini membuat nur azizah berusaha kuat demi ibunya.
Meski hidup dalam serba kekurangan, Nur azizah tetap bersemangat bersekolah dan bercita-cita menjadi seorang dokter.
Orang tua Nur Azizah, Ratna, jika program MBG ini sangat membantu, anaknya sering Mambawa menu MBG pulang kerumah Untuk dimakan bersama.
“Dia sering bawa pulang nasi gratis. Tiap hari. Dia bungkus seperti tadi, isinya ayam, tahu isi, tahu. Makanan yang dia bawa ini cukup membantu kami,” kata Ratna kepada wartawan.
Menurutnya, Penghasilan yang didapat dari hasil menjual sapu lidi hanya cukup untuk jajan azizah disekolah, sehingga jika Azizah diberi jajan jatah MBGnya tidak dimakan dan dibawa pulang.
“Kalau bawa uang makannya tidak dimakan namun di bawa pulang untuk dimakan bersama di rumah, kadang kalau tidak bawa uang jajan Azizah juga tetap bawa sisa makanannya, makanannya cukup untuk kami makan sampai malam,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 021 Bunga-bunga, Muhajar mengatakan, Azizah merupakan salah satu siswi yang kurang mampu, meski demikian Azizah termasuk siswa yang rajin dan pandai.
“Ini salah satu siswa saya yang termasuk dalam ekonomi lemah rumahpun dia tak punya, dia hanya tinggal di rumah kebunnya orang. Siswa ini sangat rajin, namun dia sedikit minder dalam pergaulan,” ujarnya.
Ia menjelaskan jika program MBG sangat membantu khususnya siswa yang kurang mampu, Karina ada beberapa siswi yang seperti Azizah.
“Untung ada MBG karena sangat membantu, khususnya murid saya yang satu ini, karena setiap siswa yang tidak datang bagiannya kami kasih anak tersebut untuk dimakan bersama orang tuanya,” jelasnya.
Dibalik keterbatasan hidupnya, tersimpan pelajaran berharga tentang ketulusan dan cinta untuk keluarga dengan semangat dan do, nur azizah terus melangkah, berharap suatu hari nanti cita-citanya bisa terwujud.




