Ruang Redaksi — Warga bersama keluarga korban menggelar aksi damai di jalan Trans Sulawesi tepatnya di depan pasar Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (12/10/2025).
Warga menuntut aparat kepolisian segera menangkap terduga pelaku penembakan yang menewaskan Muhammad Husain (35) warga Pambusuang beberapa waktu lalu.
Massa aksi membentangkan spanduk dan poster bertuliskan tuntutan keadilan. Mereka menilai penyelidikan kasus penembakan tersebut berjalan lamban dan belum menunjukkan titik terang, meski peristiwa tragis itu telah terjadi berhari-hari lalu.
Salah satu massa aksi Ridwan dalam orasinya, menegaskan bahwa warga tidak akan berhenti menyuarakan keadilan hingga pelaku ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
“Kami hanya ingin keadilan. Sudah terlalu lama kasus ini dibiarkan tanpa kejelasan. Polisi harus segera ungkap siapa pelakunya,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta pihak kepolisian segera mengumumkan hasil visum dan status kasus penyelidikan terhadap keluarga korban, agar tidak terus diterpa spekulasi.
Sementara itu, warga lainnya, Muh Nisar, mengaku hingga kini masyarakat belum mendapat kejelasan dari pihak kepolisian terkait perkembangan kasus tersebut.
“Sampai hari ini, informasi yang kami terima masih simpang siur. Katanya sudah ada saksi, tapi kami tidak tahu siapa dan bagaimana keterangannya,” ujarnya.
Nisar menegaskan, warga akan terus mendesak aparat penegak hukum agar kasus ini segera dituntaskan. Jika tidak ada progres, masyarakat berencana menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar.
Selain itu, ia meminta agar pihak kepolisian bekerja profesional dan terbuka dalam menangani kasus tersebut. Ia mengaku sudah mulai kehilangan kesabaran atas lambannya penanganan kasus ini.
“Kami sudah menunggu terlalu lama. Setiap hari kami berharap ada kabar baik, tapi belum ada kejelasan. Tolong polisi lebih transparan dan cepat bertindak,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama datang dari Keluarga korban juga berharap, keadilan dapat ditegakkan dan pelaku penembakan yang telah menghilangkan nyawa orang yang disayanginya segera mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Kami mohon kepada pihak kepolisian, tolong jangan biarkan kasus ini berlarut. Kami butuh kepastian hukum,” ujar salah satu anggota keluarga korban dengan suara bergetar.
Aksi pun berakhir setelah massa membubarkan diri dengan tertib, massa aksi berjanji akan kembali melakukan aksi yang sama dengan jumlah massa yang lebih banyak jika tuntutan mereka tak segera dipenuhi.