Ruang Redaksi – Puluhan warga Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, nekat menempuh perjalanan tiga jam di tengah guyuran hujan demi mengadu nasib ke Kodim 1402 Polman terkait infrastruktur jalan yang tak kunjung dibangun sejak zaman kemerdekaan.
Langkah ini diambil warga sebagai upaya terakhir setelah berbagai jalur formal, termasuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Polewali Mandar, dinilai belum membuahkan hasil nyata.
Desa Lenggo yang dihuni sekitar 1.600 jiwa ini berada di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau. Buruknya akses jalan selama puluhan tahun telah melumpuhkan urat nadi ekonomi dan kesehatan warga di enam dusun.
Tokoh pemuda Desa Lenggo, Kasman, mengungkapkan betapa pedihnya menjadi warga yang seolah terlupakan oleh pembangunan. Ia menceritakan bagaimana warga harus bertaruh nyawa saat sakit.
“Kami juga warga Indonesia. Kami ingin hidup layak seperti anak-anak Indonesia lainnya,” kata Kasman dengan suara bergetar di hadapan Dandim Polman.
Kasman memaparkan dampak sistemik dari rusaknya jalan tersebut. Pasien darurat harus ditandu melewati jalan setapak sejauh berkilo-kilometer. Bahkan, seorang ibu hamil dilaporkan kehilangan bayinya karena terlambat sampai di fasilitas kesehatan.
Untuk Hasil panen warga seringkali membusuk karena biaya angkut yang tidak sebanding dengan harga jual.
Selain itu, Harga material bangunan juga melonjak hingga dua kali lipat akibat ongkos ojek yang sangat mahal menuju wilayah pegunungan.
Sementata itu, ketua BPD Desa Lenggo, Ikram, menjelaskan alasan warga mendatangi markas TNI karena keberhasilan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Karya Bakti TNI di wilayah lain menjadi secercah harapan bagi warga Lenggo.
“Kami melihat banyak pembangunan yang berhasil lewat keterlibatan TNI. Hasilnya nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Itulah alasan kami datang ke sini, kami butuh jalan keluar,” tegas Ikram.
Menanggapi hal itu, Dandim 1402/Polman, Letkol Inf Ikhwan Arifin, yang menerima langsung perwakilan warga, mengapresiasi atas kepercayaan masyarakat kepada institusi TNI.
Ia mengaku tersentuh mendengar perjuangan warga yang harus menembus hujan demi menyampaikan aspirasi.
“Kedatangan bapak-bapak hari ini menunjukkan harapan besar. Kami menerima aspirasi ini dengan penuh empati dan keterbukaan,” kata Letkol Ikhwan.
Pihak Kodim berkomitmen untuk segera melakukan langkah-langkah strategis dan Mencatat seluruh detail keluhan dan kebutuhan teknis di lapangan.
Ia berjanji akan komunikasikan persoalan ini secara intensif kepada Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dan pihak terkait dan Memastikan aspirasi Desa Lenggo mendapatkan perhatian prioritas agar akses jalan layak segera terealisasi.
Pertemuan ini menjadi catatan sejarah baru bagi Kodim 1402/Polman, di mana untuk pertama kalinya warga berbondong-bondong mendatangi markas tentara khusus untuk menyuarakan persoalan infrastruktur jalan yang terabaikan selama puluhan tahun.




