Polewali Mandar – Sapi jantan milik peternak Purwanto warga Desa Campurjo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpilih menjadi salah satu hewan kurban bantuan masyarakat (Banmas) Presiden Prabowo Subianto.
Sapi jenis Simental yang diberi nama Gembul ini memiliki bobot sekitar 874 Kg. Sapi ini sempat dirawat selama lima tahun terakhir dan akhirnya dijual seharga Rp 96 juta, yang dibeli oleh kesekretariatan presiden.
Sapi ini rencananya akan disembelih di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Butuh waktu sekitar dua jam untuk menaikkan sapi raksasa itu ke atas mobil truk.
Banyaknya warga yang berkumpul dilokasi membuat sapi ketakutan dan sulit untuk dinaikkan keatas mobil. Sapi baru bisa dinaikkan ke mobil setelah warga bergotongroyong menarik dan mendorong sapi tersebut keatas mobil.
Pemilik sapi, Purwanto mengatakan, sapi bantuan presiden Prabowo sempat mengalami kesulitan saat akan dinaikkan ke truk butuh waktu dua jam untuk menenangkan sapi kesayangannya itu.
“Karena jarang keluar dari kandang, jadi susah untuk dinaikkan ke truk, harus menunggu sapi tenang kemudian baru ditarik keatas truk,” kata Purwanto kepada wartawan.
Dia mengaku sedih lantaran sapi yang sempat dipelihara selama lima tahun harus segera dikurbankan tidak ada lagi sapi yang dapat ia mandikan di pagi hari sebelum beraktivitas.
“Perasaan saya campur aduk antara sedih dan bangga karena sapi yang saya rawat secara khusus ini masuk dalam kategori pilihan pemerintah daerah. Saya juga ikut mengantar ke Karossa, agar memastikan sapi itu selamat dan disembelih pada hari kurban,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Distampan Polman, Samio mengatakan, hari ini ada dua sapi kurban presiden yang akan diantar ke tempat penyembelihan.
“Rencana dua sapi dari Polman akan diberangkatkan, ini lebih awal karena perjalanan jauh, ada yang ke Kabupaten Mamuju Tengah ada juga yang ke Kabupaten Mamuju,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Sapi kurban milik Presiden yang di bawa menggunakan mobil truk ini diperkirakan akan memakan waktu 8 jam perjalanan dengan jarak tempuh sekitar 200 Kilometer.
“Tidak ada pengawalan khusus saat distribusi hewan kurban, hanya saja pemilik dan beberapa orang ikut untuk memastikan sapi tersebut tiba dengan selamat,” jelasnya.