Ruang Redaksi – Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar respon cepat dampak banjir yang melanda beberapa wilayah pesisir Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Setelah menerima instruksi langsung dari Bupati Polewali Mandar, sejumlah instansi lintas sektor dikerahkan dalam Karya Bakti Pembersihan dan Normalisasi Drainase di Desa Kenje dan Desa Lapeo pada hari Jumat, (5/12/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Polman, Imran, Plt. Camat Campalagian Sudirman, Kepala Desa Kenje Alimuddin, Kepala Pelaksana BPBD Polman Muhammad Faisal Katohidar, serta melibatkan personel Satpol-PP, DLHK, BPBD, dan Damkar Polman, didukung penuh oleh warga dan aparat desa setempat.
Dua armada milik UPTD Padam Kebakaran dan satu Alat berat ekskavator dikerahkan untuk mengeruk drainase yang tertutup lumpur yang menjadi penyebab banjir diwilayah tersebut.
Tiga truk DLHK dengan tujuh personel juga dikerahkan dari Polewali untuk mengangkut sedimen dan sampah hasil pengerukan drainase.
Kepala UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Polman, Imran, mengatakan keterlibatan Damkar dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mitigasi bencana hidrometeorologi.
“Kami turunkan personel dari Markas Komando Matakali dan Posko Campalagian. Damkar bertugas menyemprot drainase agar aliran air kembali normal dan menghilangkan endapan lumpur yang menumpuk,” kata Imran, kepada wartawan.
Menurutnya, Sejak beberapa bulan terakhir, pihaknya terus bersinergi dengan Satpol PP, BPBD, DLHK, serta TNI-Polri dalam aksi pembersihan drainase di berbagai titik.
“Dari Cadika hingga Manding, dari Madatte hingga Pekkabata, dan kini di Campalagian, semua bertujuan sama, menjaga kelancaran aliran air dan mencegah banjir,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan lintas instansi seperti ini juga menjadi bentuk kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan.
“Bersih drainase bukan hanya kerja teknis, tapi juga gerakan sosial. Pemerintah dan masyarakat bergerak bersama menjaga lingkungan agar tidak lagi jadi korban bencana yang bisa dicegah,” jelasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Polewali Mandar, Muhammad Faisal Katohidar mengatakan jika pihaknya langsung mengerahkan 15 personil Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi.
“Kami dari BPBD langsung menindaklanjuti instruksi Bapak Bupati. Full tim TRC kami turunkan untuk mendukung pembersihan drainase di Kenje dan Lapeo. Saat ini juga kami tengah memetakan ulang titik rawan bencana dan pos kesiapsiagaan karena beberapa lokasi berubah dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.




