Ruang Redaksi – Jaringan Oposisi Loyal (JOL) Polewali Mandar menyampaikan aspirasi ke Komisi II DPRD melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP), terkait maraknya praktik penimbunan dan penyelundupan BBM yang terjadi secara terang-terangan disejumlah wilayah di Kabupaten Polman, Jumat (17/10/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dalam kesempatan itu, Ketua JOL, Erwin menyampaikan bahwa kelangkaan BBM yang terjadi di kabupaten Polman sangat tidak wajar. Maka dari itu JOL meminta agar pemerintah segera menyikapi oknum-oknum nakal yang terlibat didalamnya.

“Melalui forum ini kami meminta agar bagaimana fungsi pengawasan dari pihak DPRD, Pemerintah, APH dalam menyikapi hal ini. Terlepas dari isu nasional terkait BBM, karena di Polman ini, mau mengisi BBM saja kita masih harus ambil (beli) dari pihak kedua atau ketiga (pengecer),” jelasnya dalam forum RDP.

Ada beberapa poin yang menjadi poin tuntutan JOL, antara lain :
1. Indikasi kuat adanya rantai mafia BBM yang terstruktur dan melibatkan berbagai pihak.
2. Lemahnya pengawasan pemerintah daerah dan instansi teknis terhadap alur distribusi BBM.
3. Kerugian publik akibat kelangkaan buatan dan permainan harga di tingkat lapangan.
4. Tuntutan pembentukan Satgas Bersama untuk melakukan investigasi dan penindakan hukum secara terbuka.

Sementara itu Ketua Komisi II, Amir memutuskan untuk menjadwalkan kembali RDP bersama JOL dan berharap agar pihak dari PT. Pertamina dapat hadir dalam forum tersebut.

“Saya rasa ini memang perlu untuk kita sikapi. Kita akan menjadwalkan ulang pertemuan ini secepatnya dan semoga pihak dari pertamina juga bisa hadir untuk memberikan penjelasan kepada kita semua,” haturnya.

Besar harapan JOL untuk masalah ini dapat diselesaikan agar tidak menjadi fenomena turun-temurun di kalangan masyarakat umum, khususnya di Kabupaten Polman.