Polewali Mandar — Kementerian Pertanian RI akan kembali menambah stok vaksin untuk memenuhi kebutuhan pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat.
500 Dosis Vaksin yang diterima Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dari Kementerian Pertanian RI pada awal bulan Januari 2025 lalu tidak cukup memenuhi permintaan warga.
Tingginya antusias warga untuk melakukan vaksinasi ternak membuat petugas setempat kewalahan melayani permintaan vaksin dari peternak karena stok vaksin terbatas, sehingga Kementerian Pertanian RI kembali menambah jumlah stok vaksin sebanyak 2.000 dosis yang akan diterima pada bulan Februari mendatang.
Sejak penyakit PMK ini mewabah, peternak mengaku sangat resah karena mereka kuatir sapinya akan tertular penyakit PMK sehingga peternakan antusias meminta agar sapinya divaksin.
Kepala UPTD Puskeswan Polman Isnaniah Bagenda mengatakan pihaknya telah melakuan vaksin PMK serentak yang digelar di 16 wilayah kecamatan di Polman. Wilayah kecamatan Tinambung menjadi prioritas utama sebab wilayah ini menjadi zona pertama yang ditemukan adanya 6 ekor sapi yang positif terjangkit PMK.
“Kami dari Dinas Pertanian dan Pangan melakukan vaksinasi PMK mulai hari ini, kami mulai dari titik, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, kaitannya dengan pengendalian penyakit mulut dan kuku di indonesia,” Kata Isnania kepada wartawan, Jumat (17/01/2025).
Menurutnya, tingginya antusias peternak untuk mevaksin ternaknya membuat vaksin tidak cukup, namun pihaknya akan kembali menerima dua ribu dosis vaksin dari Kemenkes dalam waktu dekat.
“Untuk Polewali Mandar kami mendapat bantuan dari kementrian pertanian melalui balai besar pertanian maros dan juga Dinas Provinsi sebanyak 500 dosis diawal tahun 2025 ini, InsyaAllah informasinya kami akan dapat tambahan 2000 dosis di bulan februari nanti,” jelasnya.
Ia menjelaskan, Dinas Pertanian dan Pangan Polman menemukan sebanyak enam ekor sapi di desa tandung kecamatan Tinambung Kabupaten Polman positif terjangkit penyakit mulut dan kuku. Hal ini diketahui setelah tim kesehatan hewan Polman menerima hasil pemeriksaan dari laboratorium dari veteriner Maros yang menunjukkan sample darah dari enam ekor sapi yang dikirim tersebut hasilnya positif PMK.
“Untuk penyakit mulut dan kuku yang ada di Polewali Mandar memang betul terjadi pada akhir Desember lalu, tapi kami sudah lokalisir dan sudah terkendali pada sapi tersebut. Sebanyak enam ekor positif dan sudah di kendalikan dan kita sudah melakukan pengobatan massal, disinfeksi, kemudian komunikasi edukasi informasi pada masyarakat bagaimana PMK ini tidak meluas ke kecamatan lain,” jelasnya.