Polewali Mandar – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Rabu malam mengakibatkan pohon kelapa tumbang dan menimpa rumah warga di Lingkungan Tandro Timur, Kelurahan Polewali, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Kamis (28/8/2025).
Rumah panggung milik warga bernama Samini Dwinarti ini mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian atap dinding hingga tiang rumah patah.
Pohon kelapa dengan tinggi sekitar 20 meter itu tumbang lantaran termakan usia, pohon kelapa diperkirakan sudah berusia puluhan tahun sehingga akar pohon mulai rapuh dan tidak mampu menahan beban saat terhempas angin kencang.
Saat kejadian, pemilik rumah bersama tiga orang anaknya sedang berada diatas rumah. Beruntung tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam peristiwa ini, namun pemilik rumah sempat kaget dan panik saat mendengar suara keras dari atap rumah.
Atap rumah tersebut masih mampu menahan pohon kelapa sehingga batang kelapa tidak langsung menghantam bagian lantai rumah, Sehingga seluruh anggota keluarga yang sedang berada di dalam rumah selamat.
Saat ini batang pohon kelapa masih menimpah rumah warga tersebut, petugas dari dinas terkait belum melakukan evakuasi atau pembersihan pohon yang menimpah rumah warga.
Pemilik rumah, Samini Dwinarti, mengaku sempat kaget dan panik saat mendengar suara benturan yang cukup keras dari atap rumahnya sebelum akhirnya keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
“Saya baru sudah mandi, sementara mau pakaian, saya kaget mendengar suara benturan, anak saya juga teriak, kemudian saya dan anak anak saya lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” kata Samini kepada wartawan.
Menurutnya, sebelum pohon tumbang, wilayah sekitar Polewali diguyur hujan lebat selama beberapa jam, sehingga pohon tersebut tumbang dan menimpah rumahnya.
“Mungkin karena faktor itu, apalagi pohon ini juga usianya sudah tua. Pohon kelapa ini punya tetangga, saya sudah minta izin untuk segera dipotong untuk evakuasi batang kelapa dari rumah saya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan jika perabotan rumah tangga miliknya juga selamat, ia mengaku telah mengevakuasi barang barangnya ketempat lebih aman.
“Barang-barang sudah saya pindahkan ketempat yang lebih aman, karena nanti batang kelapanya akan dipotong takutnya akan rusak saat proses pemotongan batang kelapa,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah setempat bisa membantu meringankan beban biaya perbaikan rumahnya yang rusak akibat tertimpa pohon kelapa.
“Kalau ada yang bisa bantu Alhamdulillah, kita tidak perbaiki rumah karena masih fokus biayai anak sekolah,” harapnya.