Ruang Redaksi – Insiden ambruknya plafon ruang kelas  di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Polewali Mandar, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keamanan bangunan sekolah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Meski tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka namun peristiwa ini menjadi peringatan penting akan lemahnya lemahnya pengawasan pemeliharaan terhadap infrastruktur pendidikan.

Plafon ruang kelas ini diketahui baru saja mendapat rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah pada tahun 2024 lalu, namun belum genap 2 tahun plafon tersebut roboh.

Menanggapi hal tersebut, Sekertaris Daerah Polman, Nursaid Mustafa, mengatakan pihaknya akan segera memanggil rekanan yang mengerjakan proyek sekolah tersebut untuk mengetahui apa penyebab ambruknya plafon sekolah.

“Sebenarnya kalau pekerjaan itu bisa bertahan tidak hanya setahun atau dua tahun, kami akan cek kembali ke penyedianya masalahnya seperti apa, kami tidak boleh langsung menjudge bahwa ini ada masalah, tapi kami akan telusuri dulu, bagaimana kondisi di lapangan,” kata Nursaid, Rabu (12/11/2025).

Puing Puing Plafon Ambruk Masih Berserakan Diruang Kelas. (FOTO: Asyhar)

Peristiwa ini akan segera ia koordinasikan kepada Dinas Pendidikan agar kejadian ini segera ditindaklanjuti.

“Pengawasannya ini ada di dinas pendidikan yang secara teknis lebih paham, tapi saya berterimakasih karena baru dapat infonya. Nanti kami akan koordinasikan kembali,” jelasnya.

Plafon ruangan kelas 1 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Polewali Mandar, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ambruk pada Rabu (12/11/2025).

Plafon yang terbuat dari bahan gypsum ini ambruk dan menimpah fasilitas yang ada di ruang kelas. Beruntung saat kejadian tidak ada proses belajar mengajar sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut.

Kondisi ruangan kelas yang saat ini masih dipenuhi sisa puing plafon memaksa siswa kelas 1 Sekolah Dasar ini harus belajar di ruang aula untuk sementara waktu.