Ruang Redaksi – Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar, terus berupaya untuk mencegah dan menurunkan angka stunting diwilayah tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar aksi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Massal di Desa Landi Kanusuang, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat, (21/11/2025).
Selain upaya untuk mencegah dan menurunkan angka stunting, Gemarikan ini juga dilakukan Dalam rangka memperingati Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-12 Tahun 2025.
Gerakan ini merupakan bagian integral dari program nasional “Protein Ikan untuk Generasi Emas 2045”.
Acara yang berlangsung meriah pada ini dihadiri oleh Kepala DKP Polman, Kepala Desa Landi Kanusuang, dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam kegiatan tersebut, DKP Polman membagikan ratusan porsi olahan ikan siap santap serta ikan segar.
Selain itu, DKP Polman juga melakukan sosialisasi mengenai cara pengolahan ikan yang baik serta edukasi tentang nilai gizi ikan kepada para ibu.
Sasaran utama gerakan ini adalah anak-anak balita, ibu hamil, dan keluarga yang berisiko stunting di Desa Landi Kanusuang.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Polman, Ahmad Kilang menekankan pentingnya peran protein ikan dalam tumbuh kembang anak.
“Peringatan Harkannas ke-12 ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah komitmen kita untuk memastikan bahwa anak-anak di Polman, khususnya di Desa Landi Kanusuang, mendapatkan asupan gizi terbaik,” ujarnya.
Menurutnya, Ikan adalah sumber protein hewani yang paling mudah diakses, murah, dan memiliki nutrisi lengkap yang sangat efektif untuk mencegah stunting.
“Kami berharap Gerakan Makan Ikan ini menjadi kebiasaan baru di tengah masyarakat. Dengan meningkatkan konsumsi ikan, kita tidak hanya mendukung kesehatan keluarga, tetapi juga membantu memberdayakan nelayan dan pembudidaya lokal kita,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Polman menargetkan peningkatan signifikan dalam Angka Konsumsi Ikan (AKI) di tahun mendatang sebagai indikator keberhasilan program pencegahan stunting di wilayahnya.
