Sulawesi Tengah — Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Mayjend TNI (Purn), Salim S Mengga menghadiri rapat koordinasi wilayah sulampua triwulan II tahun 2025, yang dilaksanakan di aula kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (15/5/2025).
Rapat koordinasi tersebut dengan tema “Peta jalan Industri di Sulawesi, Maluku, Papua (SULAMPUA)” ini membahas perkembangan inflasi yang terjadi di wilayah SULAMPUA.
Perekonomian SULAMPUA pada Q1’25 tumbuh 5.03 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya 6,08 persen, namun lebih baik dibanding pertumbuhan Nasional 4.87 persen.
Sementara perkembangan inflasi tertinggi terjadi di Sulawesi Selatan 1,75 persen, inflasi terendah terjadi di Sulawesi Tenggara 0,89 persen.
Untuk wilayah Maluku Papua, inflasi tertinggi terjadi di Maluku Utara 1,33 persen, dan Deflasi terdalam terjadi di wilayah Papua pegunungan 0,90 persen.
Dalam rapat koordinasi wilayah SULAMPUA mengusulkan untuk ditindaklanjuti diantaranya, perlunya menavigasi tantangan global yang dinamis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Perlunya peningkatan daya saing perdagangan dan investasi Indonesia, dan pertumbuhan yang tinggi di dorong melalui optimalisasi industri pengolahan berbasis SDA.
Selain itu, merekomendasikan penguatan infrastruktur pendukung industri, efesiensi perizinan, insentif dan kolaborasi pusat dan daerah, serta peningkatan sumber daya manusia yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri.
Wakil gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga mengatakan, kegiatan ini cukup penting untuk mendorong peningkatan ekonomi diwilayah SULAMPUA.
“Rakorwil ini sebagai komitmen bersama dalam meningkatkan ekonomi dengan mendorong sektor industri pengolahan,” ujarnya.
Ia berharap, dalam rakorwil ini dapat merumuskan strategi untuk mempercepat peningkatan ekonomi Global dan Nasional. (Rls)