Polewali Mandar – Sejumlah warga Didampingi Jaringan Advokasi Anak Rakyat (Jangkar) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar untuk mengadu terkait dugaan tindak penipuan dana investasi yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum yang mengaku karyawan BRI Life.
Kedatangan warga ini di terima langsung oleh, Wakil Ketua I dan II Imam Singkarru dan Amiruddin, Ketua komisi II Amir, dan sejumlah Anggota DPRD Muin Saleh, Henrik, Nurdin Tahir, Sarwan Nur Hasan, Suardi, Imam.
Mereka untuk mengadu ke wakil rakyat dan meminta untuk segera dipertemukan dengan pihak BRI lantaran merasa ditipu atas investasi yang ditawarkan oleh oknum yang mengaku karyawan BRI Life berinisial N.
Mereka tertipu investasi yang ditawarkan oleh terduga pelaku yang telah merugikan banyak orang dengan total kerugian sekitar Rp.9 Miliar.
Menurut keterangan pendamping korban, Herry Sukmul, kedatangannya ke DPRD untuk mengadu dan meminta DPRD Polman untuk memediasi korban dengan pihak BRI. Karena menurut Herry, pihak BRI hingga saat ini cuci tangan dan tidak ingin bertanggungjawab atas masalah tersebut.
“Pihak bank BRI dalam hal ini tidak ingin melibatkan dirinya atau mau cuci tangan. Sedangkan yang kita ketahui bahwa pelaku tersebut merupakan mitra kerja dari bank BRI,” kata Herry saat ditemui di DPRD Polman.
Menurutnya, pihak BRI harus bertanggungjawab atas kasus tersebut lantaran BRI merupakan mitra kerja terduga pelaku.
“Kita tau program dana hold ini program dari pusat sementara BRI Life ini adalah anak kandung dari BRI cabang,” ungkapnya.
Ia menjelaskan jika saat ini ada sekitar sembilan orang yang menjadi korban dengan kerugian sekitar total Rp. 9 Miliar. Terduga pelaku oknum karyawan BRI Life tersebut awalnya mensosialisasikan program dana hold kepada para korban dengan iming-iming keuntungan sebesar 4 persen setiap bulannya.
“Dana hold itu adalah kerjasama, dimana masyarakat diminta untuk mengikuti program dana hold atau menginvestasikan dananya ke program tersebut untuk mendapatkan fee atau keuntungan sebesar 4 persen setiap bulannya. Justru yang terjadi dana fee itu tidak ada dan uang korban juga hilang” jelasnya.
Ia juga menyebut jika oknum pelaku karyawan BRI Life tersebut hingga saat ini sudah tidak diketahui keberadaannya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Polman, Imam Singkarru menegaskan akan menindaklanjuti aduan para korban. Ia mengatakan segera memanggil pihak BRI untuk menjelaskan duduk perkaranya kepada DPRD dan para korban.
“Setelah mendengar keluhan para warga bahwa ini kasusnya sudah lama tapi baru disampaikan, insyaallah kami akan memediasi warga untuk bertemu dengan pihak BRI Life langsung. Insyaallah hari kamis mendatang kami akan tindaklanjuti ini” kata Imam.
Lebih lanjut, Imam juga mengatakan akan mengkoordinasikan dengan aparat penegak hukum (APH) terkait kasus tersebut.
Sementara itu, Pimpinan BRI Cabang Polman, Qodrat Rahman Hakim, mengaku belum pernah mendapat laporan secara resmi terkait permasalahan tersebut.
“Harus berkoordinasi dulu dengan bagian hukum, karena sampai saat ini laporan resminya kami belum terima. Saya belum perna dapat laporan seperti itu, saya juga tidak tau nama nasabahnya siapa,” kata Qodrat saat dikonfirmasi melalui telefon.
Meski demikian pihaknya akan berkoordinasi dengan bagian hukum terkait permasalahan yang menimpa nasabah BRI.
“Karena belum ada laporannya kami saat ini akan koordinasikan dulu dengan bagian hukum atau legal nanti tunggu perkembangannya dari bagian legal instruksinya seperti apa,” ujarnya.