Informasi ini tidak untuk ditiru, bagi siapapun yang membaca artikel ini agar tidak melakukan tindakan serupa.
Mamuju Tengah — Warga Mamuju Tengah (Mateng) Sulawesi Barat dihebohkan dengan aksi nekat seorang anak bernama Faid (12) yang nekat memanjat tower Base Transceiver Station (BTS) di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar).
Anak itu memanjat tower sejauh puluhan meter tampa alat pelindung diri. Aksi anak belasan tahun ini sempat menjadi tontonan warga maupun pengendara melintas di jalan poros Topoyo -Tumbu.
Warga sekitar berusaha membujuk korban agar tidak memanjat terlalu tinggi, namun tidak dihiraukan, bocah yang diketahui mempunyai keterbatasan mental ini terus memanjat hingga ke ujung tower.
Proses evakuasi dilakukan oleh Tim federasi panjat tebing indonesia (FPTI), petugas mencoba memanjat tower mendekati anak itu untuk dibujuk agar turun.
Proses evakuasi berlangsung dramatis, petugas membujuk korban dengan mainan dan memberi tontonan video di handphone, setelah berjibaku selama sekitar 3 jam korban akhirnya bisa diraih dan dibawah turun menggunakan tali.
Setelah berhasil dievakuasi anak tersebut kemudian dibawah kerumahnya yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian untuk diserahkan ke pihak keluarga.
Salah seorang anggota federasi panjat tebing indonesia, Rahmin, mengatakan, proses evakuasi berlangsung cukup lama, memakan waktu sekitar 3 jam, salah satu kendala yang dihadapi yakni sulit mendekati korban.
“Kita susah dekati anak itu, setiap kita dekati pasti dia semakin menjauh, dia terus naik keatas tower,” kata Rahmin, Senin (03/02/3025).
Menurutnya, pihaknya baru bisa mengevakuasi anak tersebut setelah petugas membujuk dengan memberi mainan.
“Kita kasi dia mainan, setelah itu kita ajak komunikasi, bahkan kita kasi nonton juga video di YouTube dan akhirnya bisa akrab dengan kami setelah itu kita bawa turun dari tower,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, jika aksi bocah ini bukan pertamakali dilakukan, sebelumnya juga anak tersebut memanjat tower yang ada disekitar rumahnya.
“Harapan kami ini agar setiap tower ditutup, sehingga tidak ada akses lagi jika ada anak yang akan memanjat tower, karena ini sangat berbahaya,” jelasnya.