Jerman – Masyarakat muslim Indonesia yang berada di Hamburg, Jerman, melaksanakan shalat Idul Fitri 1446 H, satu hari lebih awal dibanding di Indonesia, pada Minggu (30/03/2025).
Keputusan untuk menyelenggarakan sholat Idul Fitri itu telah ditetapkan sejak awal Ramadan tanpa perlu menunggu hasil rukyat hilal seperti di Indonesia.
Dikutip dari situs resmi Zentralrat der Muslime in Deutschland (ZMD), salah satu organisasi Islam terbesar di Jerman, metode hisab atau perhitungan astronomi telah digunakan sejak 2008 untuk menetapkan tanggal Hari Raya Idul Fitri.
Metode ini juga diterapkan oleh mayoritas organisasi Islam di Jerman dan telah mendapat persetujuan dari European Council for Fatwa and Research (ECFR) serta Organization of Islamic Cooperation (OIC) sebagai dasar penetapan yang sah.
Imam dalam shalat idul fitri, Ustaz Ahmad Najib Atoillah, menyampaikan bahwa metode hisab memudahkan umat Islam yang tinggal di negara dengan komunitas Muslim yang tidak begitu besar.
“Metode ini memberikan kepastian bagi umat Muslim yang tinggal di negara dengan mayoritas non-Muslim untuk mempersiapkan Idul Fitri sejak jauh hari, seperti mengajukan cuti kerja untuk beribadah dan berkumpul dengan keluarga. Fatwa ulama setempat pun menetapkan tanggal Idul Fitri berdasarkan metode hisab,” ujarnya.
Penyelenggaraan sholat idul Fitri yang diselenggarakan di KJRI Hamburg ini jatuh pada akhir Maret dengan suhu masih sekitar 6 derajat Celsius, sehingga salat pada tahun ini tidak memungkinkan untuk dilakukan di ruang terbuka.
Sementara itu, Konjen RI Hamburg, Renata Siagian, mengatakan, Pihaknya mengantisipasi animo masyarakat Indonesia yang besar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. KJRI Hamburg, bekerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat Muslim Indonesia di wilayah kerja, menyepakati untuk menyelenggarakan sholat Idul Fitri tahun ini dalam 2 sesi, yakni pukul 08.00 dan 09.00 CEST.
“Dengan animo kehadiran masyarakat tahun lalu melebihi 600 orang, dan jumlah WNI yang terus meningkat, sementara kapasitas ruangan KJRI hanya sekitar 250 orang, pembagian waktu sholat adalah salah satu cara untuk mengakomodasi terselenggaranya sholat Idul Fitri yang khidmat dan nyaman,” ujarnya.
Ratusan Masyarakat Indonesia Hadir Dalam Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di KJRI Hamburg.
Meskipun cuaca dingin disertai hujan, masyarakat Indonesia tetap antusias merayakan Idul Fitri di KJRI Hamburg. Lebih dari 800 masyarakat Indonesia hadir untuk beribadah, bersilaturrahmi, dan sarapan bersama di KJRI Hamburg.
Perayaan berlangsung dengan penuh kebersamaan dan semarak. Masyarakat Muslim Indonesia dari berbagai kota di wilayah kerja KJRI Hamburg hadir untuk merayakan hari kemenangan ini.
Tanggapan Masyarakat Muslim Indonesia Hang Melaksanakan Shalat Idul Fitri
Ummi, yang baru enam bulan menetap di Jerman dan sempat khawatir merayakan Idul Fitri jauh dari keluarga, merasa gembira karena dapat merayakannya bersama masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Wira, yang tinggal di Nordhausen, rela menempuh perjalanan sekitar empat jam dengan kereta demi mengikuti sholat Idul Fitri di KJRI Hamburg. Suhu yang dingin tidak menghalangi semangatnya untuk memaknai hari kemenangan bersama teman teman sebangsa dan setanah air di perantauan.