Jembatan di Tapua Putus, Warga Naik Rakit Seberangi Sungai Untuk Berobat Ke Rumah Sakit

banner 468x60

Polewali Mandar — Seorang warga di Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa harus menyebrang sungai menggunakan rakit untuk berobat ke Rumah Sakit.

Pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit itu diketahui bernama Jasman itu dinaikkan keatas rakit bambu lantaran jembatan penghubung antar Desa sepanjang 35 meter diwilayah tersebut putus akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

Warga gotong royong membawa pasien ini naik ke atas rakit. Sembari tangan diinfus, Jasman dibantu warga melintasi sungai menuju ke ambulans di sebrang jalan.

Proses evakuasi pasien berlangsung penuh risiko. Pasien duduk diatas rakit menggunakan kursi pelastik, sementara warga lainnya berjaga disekitar rakit untuk menahan pasien agar tidak terjatuh.

Warga harus menyeberangkan pasien melewati sungai sekitar 35 meter, dengan arus yang cukup deras.

Setelah berhasil menyebrang sungai, pasien tersebut kemudian kembali diangkat menuju ambulance untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Hajja Andi Depu Polewali Mandar untuk mendapatkan perawatan medis.

Babinsa Desa Tapua, Serda Herman, mengatakan, pasien ini menempuh jarak sekitar 7 Kilometer dari Dusun Pabombong menuju lokasi ambulance menunggu dengan lama perjalanan sekitar 1 jam.

“Dia sakit sudah lama, tapi kambuh lagi, sehingga dilarikan ke rumah sakit, pasien berangkat dari rumahnya naik mobil Pick Up menuju ambulance yang menunggu disebrang sungai,” kata Serda Herman kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

Menurutnya, sejak jembatan penghubung antar Desa ini putus akibat banjir, warga   harus naik rakit menyebrangi sungai saat melakukan aktivitas keluar Desa.

“Untuk saat ini warga terpaksa menggunakan rakit jika ingin menyebrang sungai karena jembatang penghubung antar Desa di wilayah itu putus, Adah jalan alternatif tetapi jaraknya jauh makanya warga lebih memilih naik rakit,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sejak jembatan penghubung tersebut putus warga secara bergantian berjaga di sungai untuk membantu warga jika ingin menyebrangi sungai dengan rakit.

“Warga secara berkelompok berjaga disungai untuk membantu mendorong rakit jika ada warga yang ingin menyebrang, warga terkadang memembayar seadanya jika ingin menyebrang,” ujarnya.

“Warga berharap agar jembatan penghubung antar Desa itu segera dibangun kembali, sehingga warga bisa beraktivitas dengan normal,” tambahnya.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *