Ruang Redaksi – Lagi dan lagi Kejadian pilu kembali menimpa salah seorang ibu hamil di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Banyi dalam kandungannya tidak tertolong setelah ditandu ke fasilitas kesehatan sejauh 13 Kilometer.
Ela warga Dusun Pussu, Desa Pao-Pao, Kecamatan Alu akan melahirkan bayi kembar, persalinan bayi pertamanya berjalan dengan normal, namun bayi keduanya sulit keluar sehingga ia terpaksa harus dibawa ke Puskesmas.
Ela harus ditandu menggunakan sarung dan bambu, karena akses jalan diwilayah itu tidak bisa diakses kendaraan. Sementara fasilitas medis yang ada di Pustu daerah terpencil itu sangat terbatas.
Warga bergantian menandu ibu hamil itu dengan menempuh perjalanan selama 4 jam dan melewati jalan ekstrim dan sejumlah sungai untuk bisa mendapatkan penanganan medis.
Setelah tiba di Puskesmas pasien tersebut kembali dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten Majene lantaran harus mendapatkan penanganan medis yang lebih serius.
Naas saat tiba di Rumah sakit bayi yang ada dalam kandungan ibu malang tersebut tidak tertolong, setelah menjalani operasi sesar.
Salah seorang warga, Sidan, mengatakan, warga tersebut dibawa ke puskesmas lantaran harus mendapatkan penanganan medis setelah melahirkan.
“Anak pertama berhasil dikeluarkan sini hari tadi, tetapi bayi kedua belum bisa dilahirkan sehingga pasien harus ditangani secepatnya,” kata Sidan saat ditemui, Sabtu (27/9/2025).
Menurutnya, ia bersama warga harus berjuang menandu ibu hamil tersebut untuk bisa tiba di Puskesmas lantaran harus segera mungkin mendapatkan penanganan medis.
“Kami bersama keluarga dan masyarakat menandu pasien sampai pada titik kendaraan bisa dilalui untuk dibawa ke Puskesmas, namun pasien kembali dirujuk ke Rumah sakit Majene,” ungkapnya.
Warga berharap pemerintah memberikan perhatian serius kepada warga yang ada di desa terpencil pasalnya peristiwa seperti ini sudah terjadi berulang kali. Masyarakat sulit mengakses fasilitas kesehatan akibat buruknya jalan diwilayah tersebut.