Pastikan Kesiapan Gedung Sekolah Rakyat, Bupati Polman Tinjau Ruangan di SMK Rea Timur

Bupati Polman, Didampingi Kepala Sekolah SMK SPP Rea Timur Tinjau Gedung Sekolah. (Foto: Istimewa)
banner 468x60

Polewali Mandar – Bupati Polewali Mandar, Samsul Mahmud, meninjau kesiapan ruang belajar untuk pelaksanaan Program Sekolah Rakyat di SMK Rea Timur, Desa Rea, Kecamatan Binuang, Rabu (7/5/2025).

Gedung sekolah rakyat di SMK Rea merupakan gedung sementara sembari menunggu proses pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat yang ada di Desa Sambaliwali, Kecamatan Luyo.

Bacaan Lainnya

Ada Empat kelas yang nantinya akan dibagi menjadi dua ruangan untuk jenjang SD dan dua untuk jenjang SMP.

Selain ruang belajar, fasilitas pendukung seperti asrama, dapur, dan kamar mandi juga tersedia dan dinilai cukup memadai.

Program Sekolah Rakyat Kementrian Sosial ini rencananya akan dimulai secara serentak pada Bulan Juli 2025 mendatang, sehingga persiapan demi persiapan terus dimatangkan dari setiap daerah.

Bupati Polman, Samsul Mahmud, mengatakan, kunjungan ini untuk memastikan kesiapan empat ruang kelas yang akan digunakan sebagai lokasi proses belajar mengajar bagi 100 peserta didik yang ditargetkan mulai tahun ajaran baru mendatang.

“Kita ingin memastikan sarana-prasarana yang digunakan sementara ini benar-benar siap dan layak pakai. Alhamdulillah, pihak sekolah bersedia meminjamkan ruangannya selama sekitar satu tahun,” kata Samsul.

Bupati yang akrab disama Aji Assul, gedung yang ada di SMK Rea ini secara umum telah siap digunakan, hanya saja diperlukan perbaikan ringan agar ruangan lebih nyaman dan layak pakai.

“Pelaksanaan program ini penting untuk segera dimulai, sembari menunggu gedung utama selesai dibangun,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMK Rea Timur, Taufik, mengatakan, siap mendukung pelaksanaan program sekolah rakyat.

Menurutnya, sekolah yang memiliki luas lahan 8,6 hektar itu memiliki fasilitas cukup lengkap untuk mendukung kegiatan belajar sementara.

“Kami siap mendukung sesuai kapasitas yang kami miliki. Ini adalah langkah baik untuk menjangkau anak-anak yang selama ini sulit mengakses pendidikan formal,” ujar Taufik.

Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses pendidikan.

Untuk diketahui, Hingga tangga 7 Mei 2025 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Polewali Mandar mencatat jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) mencapai 12.070.

Dari total 12.070 ATS tersebut, usia 7–12 tahun tercatat sebanyak 1.694 anak, terdiri dari 906 laki-laki dan 788 perempuan. Sementara usia 13–15 tahun berjumlah 2.864 ATS dengan rincian 1.648 laki-laki dan 1.216 perempuan.

Angka tertinggi terdapat pada kelompok usia 16–18 tahun, yaitu 5.012 anak, terdiri dari 2.962 laki-laki dan 2.050 perempuan. Sisanya, 2.500 ATS, berada dalam rentang usia 19 hingga 45 tahun.

Data tersebut menunjukkan ATS di Polman didominasi usia sekolah 7 sampai 20 tahun dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki.

Kecamatan Campalagian menjadi wilayah dengan jumlah ATS tertinggi sebanyak 1.300 anak. Disusul Kecamatan Polewali dengan 975 anak, serta Kecamatan Luyo sebanyak 785 anak.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *